Mbah Maridjan, siapa yang tak mengenal sosoknya. Beliau yang di kenal sederhana bersahaja apa adanya dan sangat bertanggung jawab, menjadikan Mbah Maridjan banyak di sukai orang di sekelilingnya.
Namun semua itu sekarang hanya menjadi dan tinggal kenangan saja buat kerabat dan orang terdekat yang mengenalnya.
Karena Sang juru kunci Gunung Merapi itu di temukan tewas oleh tim penyelamat yang di terjunkan sejak Rabu [27/10] kemaren.
Jasadnya di temukan oleh tim evakuasi di kediamannya pada pagi harinya dari lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Kinahrejo Kecamatan Cangkringan, Sleman atau berjarak sekitar 6 km dari puncak Merapi. Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud di dapur dengan luka bakar terdapat di tubuhnya. Bajunya tercabik-cabik. Berita dan foto Mbah Maridjan dalam kondisi tersebut langsung menyebar di berbagai situs jejaring sosial.
Banyak orang menyayangkan sikap kukuk dan keras hati Mbah Maridjan yang terlihat sangat tidak masuk akal. Karena tidak mau mengikuti himbauan pemerintah untuk mengungsi dan menyelamatkan diri. Bagaimana mungkin melawan awan panas bercampur debu panas tanpa perlindungan apa-apa.
Sri Sultan Hamengkubuwono X pun ikut menyayangkan Mbah Maridjan, "Padahal ia panutan warga, yanag seharusnya ia mengungsi..."
Kesetiaan Mbah Maridjan pada tugas dan kekukuhannya memegang amanah setidak memberikan inspirasi bagi siapapun, termasuk para pemimpin di negeri ini. Setia sampai akhir, begitulah Mbah Maridjan sang Penahluk Gunung Merapi, yang akhirnya tewas oleh terjangan awan Merapi.
Mbah Maridjan Sang Penakluk Merapi
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Post a Comment