Home » » Memory Di Keindahan Malioboro Jogja

Memory Di Keindahan Malioboro Jogja

Kala itu sekitar pertengahan tahun 2004, aku bersama seorang temanku yang sekarang masih tinggal di kota Magelang, berniat memanfaatkan hari libur kami dengan berjalan jalan ke kota Gudeg, Joga. Dalam hari libur tersebut, bertepatan dengan hari minggu. Ya, memang libur kerja kantor yang tempat saya dan temanku bekerja adalah pada hari minggu. Pagi itu sekitar lewat jam 09;00, kami berniat berangkat ke kota tetangga yaitu Jogjakarta. Kami berdua memang sudah berencana sebelumnya, bahwa akan jalan ke Malioboro Jogja, buat menghilangkan stress karena sudah beberapa minggu kami tak merasakan liburan akhir pekan karena di buru oleh pekerjaan yang menuntut buat di lembur.

Pagi itu kami bergegas menuju ke terminal Tidar kota Magelang buat menumpang Bus kota jurusan Jogja. Sekitar sejam Kami berada di hiruk pikuk perjalanan bis kota yang ramai sesak, berhimpitan dengan penumpang yang lain karena kondektur bus yang dengan semangatnya masih saja memasukkan penumpang walau tempat duduk sudah penuh. Di tambah lagi para pengamen jalanan yang naik turun bis dengan menenteng gitar buat pelengkap aksesoris dalam melantunkan lagu, menambah semakin riuhnya di dalam bis kota.

Tak lama kemudian, terdengar kondektur menyebut nama sebuah penurunan penumpang yang akan ke kota, atau ke Malioboro. Aku pun di beri tahu oleh temanku tadi bahwa kita harus turun disini, aku pun menurut saja, karena aku memang tidak tahu samasekali kota Jogjakarta. Karena ini pun baru pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kota gudeg tersebut.
setelah beberapa saat kami terhent sejenak, kemudian kami melanjutkan perjalanan menaiki sebuah angkutan kota menuju Malioboro. Tak lama kemudian kita sudah nyampe di pelataran atau di jalan sebrang di mana takk jauh dari jalan Malioboro.

Agak capek juga Kami berjalan menyusuri panjangnya Keindahan Jalan Malioboro. Saya yang merasa penasaran karena kenalnya Malioboro, maka saya pun menikmati dengan santainya. Bahkan kami dengan semangatnya keluar masuk Mall.

Namun, satu hal yang tak bisa saya lupakan seumur hidup saya saat berada di Malioboro. Bukan masalah keramaian atau terkesima sama keindahan Malioboro, Melainkan saya di usir oleh seorang pedagang kaki lima di Jalan Malioboro tersebut.

Selidik punya selidik, ternyata saat saya istirahat duduk di sebuah kantin, temen saya berjalan sedirian melihat lihat buku di sebelah kantin yang saya singgahi. Temen saya lama sekali melihat, memilih dan membaca buku buku yang di jual oleh bapak bapak yang agak angker wajahnya tersebut. Namun saat di tanya, teman saya cuma mengatakan " saya mau liat liat dulu, pak " kata temen saya. Setelah di tunggu beberapa saat, masih saja temen saya membolak balik buku tersebut, terus di tanya lagi, "mau cari buku apa ? ",  terus temen saya menawar buku yang di minatinya, gag masuk akal memang harga tawarannya. Pas bersamaan dengan itu, saya datang kesitu belum sempat saya bertanya, tau tau saya langsung di dorong dan di usir oleh bapak penjual buku tersebut. Saya merasa sangat heran, kenapa saya di usir. 
Ternyata, teman saya yang bikin ulah.

Ha ha ha... itu adalah pengalaman yang saya dapat saat pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Jogjakarta. Tak terlupakan, bukan karena sakit hati, tapi karena geli dengan peristiwa tersebut.
Memory, Malioboro...
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Blogger templates

 
Support : My Link | Pamenang Selatan | Aguees Water
Copyright © 2013. Agust Glory - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger